| Minggu, 15 Januari 2012

Pengertian Teknologi

Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaituscience dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-struktur politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains membentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas Sardar (1987, 161) adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan rekayasa, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencakup teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains.
Seringkali diadakan pemisahan, bahkan pertentangan antara sains dan penelitian ilmiah yang bersifat mendasar (basic science and fundamental) di satu pihak dan di pihak lain sains terapan dan penelitian terapan (applied science and applied research). Namun, satu sama lain sebenarnya harus dilihat sebagai dua jalur yang bersifat komplementer yang saling melengkapi, bahkan sebagai bejana berhubungan; dapat dibedakan, akan tetapi tidak boleh dipisahkan satu dari yang lainnya (Djoyohadikusumo 1994, 223).
Makna Teknologi, menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata techne, bermakna wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah pembahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut Capra (2004, 107) menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel Castells seperti dikutip Capra (2004, 107) mendefinisikan teknologi sebagai ‘kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.
Akan tetapi, dijelaskan oleh Capra (107) teknologi jauh lebih tua daripada sains. Asal-usulnya pada pembuatan alat berada jauh di awal spesies manusia, yaitu ketika bahasa, kesadaran reflektif dan kemampuan membuat alat berevolusi bersamaan. Sesuai dengannya, spesies manusia pertama diberi namaHomo habilis (manusia terampil) untuk menunjukkan kemampuannya membuat alat-alat canggih.
Dari perspektif sejarah, seperti digambarkan oleh Toynbee (2004, 35) teknologi merupakan salah satu ciri khusus kemuliaan manusia bahwa dirinya tidak hidup dengan makanan semata. Teknologi merupakan cahaya yang menerangi sebagian sisi non material kehidupan manusia. Teknologi, lanjut Toynbee (2004, 34) merupakan syarat yang memungkinkan konstituen-konstituen non material kehidupan manusia, yaitu perasaan dan pikiran , institusi, ide dan idealnya. Teknologi adalah sebuah manifestasi langsung dari bukti kecerdasan manusia.
Dari pandangan semacam itu, kemudian teknologi berkembang lebih jauh dari yang dipahami sebagai susunan pengetahuan untuk mencapai tujuan praktis atau sebagai sesuatu yang dibuat atau diimplementasikan serta metode untuk membuat atau mengimplementasikannya. Dua pengertian di atas telah digantikan oleh interpretasi teknologi sebagai pengendali lingkungan seperti kekuasaan politik di mana kebangkitan teknologi Barat telah menaklukkan dunia dan sekarang telah digunakan di era dunia baru yang lebih ganas. Untuk memperjelas statement tersebut, kita coba menelaah teknologi secara lebih dalam lagi. Melihat substansi teknologi secara lebih komprehensif, yaitu konsepsi teknologi dari kerangka filsafat.
KONSEP TEKNOLOGI (NEW)
Teknologi menurut Gorokhov (1998) secara konseptual memiliki tiga makna prinsip, yaitu, (1) teknologi (secara teknis) sebagai agrerat dari semua artifak-artifak manusia yang dipergunakan, mulai dari perkakas sampai dengan sistem teknologis kompleks yang berskala besar; (2) teknologi sebagai agregat dari seluruh aktivitas teknis, penemuan yang bersifat invention (penciptaan) dan discovery (penemuan), riset dan pengembangan, dan tahapan-tahapan dalam penciptaan teknologis yang berhasil, serta penyebarannya ke masyarakat secara luas; dan (3) teknologi sebagai agregat dari keseluruhan pengetahuan teknis, mulai dari teknik yang sangat khusus dan praktik-praktiknya sampai pada sistem teknologis-saintifik teoretis termasuk pengetahuan mengenai perekayasaan (engineering knowlodge) dan know-how-nya.Dengan demikian, teknologi, menurut Gorokhov (1998), didefinisikan sebagai studi mengenai hubungan antara umat manusia dan dunia yang dimanifestasikan dalam pandangan teknologis dunia, studi mengenai fenomena teknologis sebagai keseluruhan, menempatkan teknologi dalam perkembangan masyarakat sebagai keseluruhan (dan bukan hanya perkembangan teknologi yang terisolasi), dan dalam dimensi historis, antara restrospektif dan prospektif.
Tujuan dari studi teknologi menurut Gorokhov (1998) terutama difokuskan pada sains teknis atau perekayasaan, produksi teknis, aktivitas, dan pengetahuan sebagai fenomena kebudayaan; dan pengembangan kesadaran teknologis, terutama pemahaman diri dari engineer dan teknisi dalam praktik perekayasaan dan pengetahuan teknis.
Pandangan yang hampir mirip dengan Gorokhov (1998), digagas oleh Quintanilla (1998) berkaitan denganTechnological Progress hubungannya dengan Filsafat Teknologi. Quintanalla (1998) membagi pandangan dalam filsafat teknologi dalam tiga pandangan, yaitu pandangan kognitif, pandangan instrumental dan pandangan praksiologis. Masing-masing pandangan tersebut akan diikuti oleh perubahan dan kemajuan teknologi yang berbeda.
Dalam pandangan kognitif, teknologi merupakan bentuk pengetahuan praktis berbasiskan sains yang mengarahkan kita untuk mendesain artifak secara efisien untuk memecahkan masalah praktis. Perubahan teknologis terutama memproduksi lebih jauh riset aplikasi saintifik dan pengembangan pengetahuan teknologis. Sedangkan kemajuan teknis konsisten dengan peningkatan pengetahuan dan tergantung, pada ekstensi yang luas, dalam kemajuan (Quintanilla 1998).
Dari pandangan instrumental, teknologi adalah set dari artifak-artifak yang secara intensif didesain dan diproduksi untuk melaksanakan fungsi dan pemuas kebutuhan manusia. Perubahan teknologi dalam pandangan instrumental konsisisten dengan peningkatan kuantitas dan beragam artifak. Sedangkan kemajuan technological didefinisikan sebagai fungsi kuantitas dan kepentingan dari kebutuhan manusia yang dapat memuaskan mereka dalam perangkat teknologis yang dapat dipakai (Quintanilla 1998).
Pandangan ketiga, yang merupakan pendekatan yang dilakukan oleh Quintanilla (1996) dalam Quintanilla (1998), yaitu dari pendekatan praksiologis, dasar dari entitas teknologis bukanlah sistem pengetahuan (pandangan kognitif) maupun set dari artifak (pandangan instrumental), tetapi lebih merupakan sistem yang kompleks yang dibentuk dari artifak-artifak ditambah dengan penggunanya atau intentional operator. Dari pandangan tersebut, Quintanilla (1998) dapat membuat karakterisasi dari sistem teknologis sebagai sistem-sistem aksi yang secara intensional diorientasikan pada transformasi objek konkret agar memperoleh, dalam tingkat efisiensi, hasil yang bernilai. Perubahan teknologis konsisten dalam mendesain dan memproduksi sistem teknik yang baru dan dalam pengembangan yang berkaitan dengan efisiensi. Sedangkan kemajuan teknologis dapat diinterpretasikan sebagai kenaikan kekuasaan manusia dalam mengendalikan realitas. Sistem teknisnya yang baru dan lebih efisien diaplikasikan pada bagian yang baru dan lebih luas dari realitas yang berarti kapasitas tertinggi untuk melakukan adaptasi realitas bagi kepuasan manusia.
Dari pandangannya mengenai praksiologis tersebut, Quintanilla (1998) kemudian memberikan inti dari kemajuan teknologis. Pertama, Tujuan teknologi adalah untuk meningkatkan kekuasaan manusia dalam mengendalikan dan menciptakan realitas. Kedua, Pengembangan teknologis memiliki dimensi ganda, yaitu inovasi dan efisiensi. Ketiga, dalam mengkarakterisasikan kemajuan teknis sebagai peningkatan kekuasaan manusia terhadap realitas, strategi yang perlu dilakukan secara konsisten adalah dengan mendefinisikan fungsi kemajuan teknologis yang dikombinasikan dengan inovasi dan efisiensi.
Yang menjadi masalah dalam pemikiran Quintanalla (1998) adalah akhir dari artikelnya tersebut, ketika teknologi dihadapkan dengan masalah moral. Menurutnya, tidak ada kaitan antara teori kemajuan teknologis dan pertanyaan yang berkaitan dengan nilai-nilai moral, ekonomi, sosial, dan lainnya. Menurut Quintanalla (1998), hal tersebut jelas dalam dua hal; pertama, penjelasan tujuan sistem teknis adalah komponen esensial dari definisi sistem teknis itu sendiri. Kedua, konsekuensi praktis berkaitan dengan teori standar kemajuan teknologis (yang telah dijelaskan di atas) tidak hanya diakibatkan dari tingkat inovasi dan efisiensi teknis saja, tetapi kondisi material kehidupan manusia.
Pemikiran filosofis dari teknologi yang dilakukan Quintanalla (1998) tersebut, adalah bentuk dari tercerabutnya nilai-nilai dalam kebudayaan manusia sekaligus terpisahnya teknologi dari ibu kandungnya, yaitu sains. Bahkan ditegaskan oleh Gorokhov (1998):
Jika kita berpikir tentang teknologi sebagai penciptaan lingkungan baru (“a second nature”), kemudian di sana terdapat tiga fase pengembangan teknologi modern: kaitan teknologi pada sains, kaitannya dengan ekonomi, dan kaitannya dengan lingkungan. Filsafat teknologi baru harus mulai dikembangkan sebagai pengembangan scientific-technological tersendiri dengan memasukkan filsafat lingkungan, termasuk filsafat pembangunan berkelanjutan.
Kritik nilai dan moral terhadap teknologi bukannya tidak dilakukan dari kalangan Barat sendiri. Diingatkan Van Melsen (1985, 111) bahwa selama ini manusia kurang belajar bagaimana hidup dengan teknologi, sehingga mereka terkesan lebih sebagai hamba teknologi daripada sebagai tuannya. Oleh Mumford (1977) dalam Mangunwijaya (1985), dikatakan semua ini berawal dari transformasi radikal seluruh kehidupan manusia, yang sebagian besar dipengaruhi oleh pertemuan antara matematika dan fisika dengan teknologi. Yaitu pergeseran dari teknik empiris berdasar tradisi ke suatu cara eksperimental, yang berkembang menjadi bom atom, pesawat supersonik, informasi sibernetik (komputasi), komunikasi jarak jauh, yang perkembangannya ditempuh dalam waktu relatif pendek, dari perkembangan teknologi sebelumnya. Hal itu menurut Van Melsen (1985, 111) terdapat tiga kemungkinan yang menyebabkannya. Pertama, belum sempurnanya teknologi, atau kedua, teknologi telah menimbulkan bentuk-bentuk praksis lain yang mengharuskan kita belajar dalam hubungan sosial yang baru; atau ketiga, disebabkan juga karena lemahnya refleksi filosofis dan etis atas bentuk-bentuk baru di bidang ilmu pengetahuan dan praksis beserta implikasinya.
|

PENGARUH KONDISI ALAM TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

Kondisi alam yang berupa dataran tinggi, pegunungan, dataran rendah dan daerah pantai ternyata mempengaruhi mata pencaharian penduduk. Mata pencaharian penduduk dataran tinggi berbeda dengan penduduk di dataran rendah atau pantai. untuk lebih jelasnya mari kita pelajari bersama-sama.

1. Mata pencaharian masyarakat di daerah pantai
Orang yang tinggal di daerah pantai adalah :
a. Nelayan

Pekerjaan sehari-hari seorang nelayan adalah menagkap ikan dilaut. Biasnya nelayan mulai berangkat menangkap ikan pada malam hari. Pagi hari mereka pulang dengan membawa ikan.Ikan-ikan tersebut akan dijual ditempat pelelangan ikan.
Ada dua macam nelayan, yakni nelayan pengusaha dan nelayan penyewa atau buruh. Nelayan pengusaha mempunyai kapal/perahu untuk menangkap ikan. Nelayan penyewa/ buruh tidak mempunyai kapal/perahu. Nelayan penyewa/buruh tergantung pad anelayan pengusaha.
b. Petani tambak
Petani tambak ialah orang yang bekerja pada pengusaha tambak. Petani tambak mendapatkan upah dari pengusaha tambak. Jumlah mereka lebih banyak dari pada pengusah tambak.
c. Pengusaha tambambak
Pengusaha tambambak ialah pemilik modal dalam usaha tambak. Biasanya ia memiliki lahan tambak. Biasanya tambak digunakan untuk memelihara udang dan ikan bandeng.

d. Petani garam
Petani garam ialah para pekerja/buruh yang mengerjakan usaha pembuatan garam. Pengusaha garam biasanya sekaligus sebagai pengusaha tambak. Jadi, petani garam juga tergantung pada pengusaha tambak atau garam.
e. Pengrajin
Laut juga menghasilkan kerang, bunga karang, dan batu-batu laut. Hasil laut itu dijadikan bahan-bahan untuk membuat barang-barang kerajinan. Penduduk pantai banyak yang bekerja sebagai pembuat barang kerajinan.

2. Mata pencaharian masyarakat daerah dataran rendah
a. Petani
Ada dua macam petani, yakni petani pemilik lahan dan petani penggarap. Petani pemilik lahan mengolah lahan pertaniannya sendiri. Petani penggarap mengerjakan sawah/ladang yang bukan miliknya sendiri. mereka mengolah sawah/ladang tuan tanah atau petani lain.
b. Buruh tani
Buruh mengerjakan tanah pertanian sebagai tenaga harian lepas. Penghasilan buruh tani biasanya rendah. Mereka diberi upah oleh para tuan tanah.
c. Pedagang hasil bumi

Pedagang hasil bumi menjual barang-barang hasil bumi kepasar dikota. Biasanya merek datang kedesa-desa untuk membeli hasil pertanian. Mereka membeli padi, jagung, sayur- mayur, buah-buahan dsb.
d. Pengrajin alat-alat rumah tangga dan alat-alat pertanian
Para pengrajin ini biasanya membuat alat-alat rumah tangga dan alat-alat pertanian. Alat-alat rumah tangga misalnya kompor, panci, rak piring dsb. Alat-alat pertanian misalnya cangkul, bajak dan sabit.
e. Peternak
Selain sebagai petani, biasanya penduduk dataran rendah juga memelihara tenrnak. Contoh hewan yang dipelihara adalah sapi, kambing, ayam, dan itik. namun, ada juga yang khusus menjadi peternak. Biasanya peternak memelihara hewan ternak dalam jumlah besar. Mereka biasanya memelihara sapi perah, ayam potong, ayam petelor, dan ikan air tawar.
f. Buruh musiman
Buruh musiman adalah orang-orang dipekerjakan pada musim tanam dan musim panen. Buruh tani mencari kegiatan pekerjaan yang lain bila mereka sudah selesai mengerjakan sawah.

3. Mata pencaharian masyarakat di dataran tinggi
a. Peternak
Daerah dataran tinggi mempunyai iklim yang cukup dingin. Kondisi demikian cocok untuk memelihara ternak. misalnya sapi perah, kambing, kelinci, ayam pedaging dan ayam petelur.
b. Petani
Banyak juga penduduk dataran tinggi yang menjadi petani, namun jenis tanamannya berbeda dengan dataran rendah. Petani di dataran tinggi biasanya menanam palawija, sayur-mayur dan bunga. selain itu, ada juga petani yang bertanana berupa perkebunan, misalnya teh, kopi, cengkeh, pala dan buah-buahan.
c. Pekerja/buruh perkebunan
Didaerah dataran tinggi biasanya terdapat perkebunan besar. Banyak penduduk dataran tinggi yang bekerja sebagai buruh perkebunan. Misalnya buruh di perkebunan teh, kopi dan cengkeh.
d. Pekerja pertukangan
Pekerja pertukangan ialah orang-orang yang bekerja membuat rumah. Ada dua macam tukang yaitu tukang batu dan tukang kayu. peerjaan tukang batu anatara lain membuat tembok, pendasi, dan memasang tekel. tukang kayu membuat pintu dan jendela.
e. Pedagang
Pedagang dataran tinggi membeli hasil daerah dataran tinggi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kopi, cengkeh dan pala. Selain itu mereka menyediakan beras dan barang-barang kebutuhan yang tidak dihasilkan daerah dataran tinggi.
4. Mata pencaharian masyarakat kota
a. Pekerja jasa
Pekerja jasa ialah orang-orang yang memberikan pelayanan sesuai keahlian yang dimiliki. Contohnya dokter, guru, sopir, penjahit, pegawai salon dll.
b. Karyawan swasta
Jumlah golongan ini sangat besar didaerah perkotaan. mereka bekerja pada kantor-kntor swasta, instansi yang bukan milik pemerintah. Para karyawan ini mendapat penghasilan yang tetap setiap bulan dengan beberapa jaminan sosial yang lainnya. Contoh : karyawan bank-bank swasta, karyawan perusahaan asing, dll.
c. Wiraswasta
Wiraswasta adalah golongan penduduk yang mempunyai tekad kuat, jujur, pekerja keras. Contoh wiraswasta ialah orang yang membuka usaha bengkel, oarang yang membuka toko dll.
d. Pedagang
Para pedagang yang ada di wilwyah perkotaan antara lain pedagang grosir/pedagang besar, pedagang agen, pedagang eceran/distributor, pedagang kaki lima dan pedagang asongan/keliling.
e. Buruh dan tenaga harian lepas
Dikota besar banyak sekeli pabrik-pabrik. Banyak sekeli penduduk kota yang menjadi buruh pabrik. misalnya, buruh dipabrik sepatu, pabrik suku cadang kendaraan, pabrik minuman dll.
|

A. Pendahuluan

Apakah kamu pernah belanja barang di warung koperasi? Apa bedanya warung biasa dan warung koperasi? Apakah kamu senang belanja di warung koperasi? Warung koperasi hanyalah salah satu bentuk koperasi. Apa saja bentuk koperasi yang lainnya? Apakah kamu sudah tahu? Dalam bab ini kita akan membahas tentang koperasi. Setelah mempelajari bab ini diharapkan kamu memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami pengertian koperasi dan menjelaskan lambanglambang pada bendera koperasi.
2. Memahami tujuan dan manfaat koperasi.
3. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan usaha bersama dan kerja sama dalam koperasi.
4. Menyebutkan berbagai macam koperasi yang ada di lingkungan tempat tinggal beserta dengan contoh-contohnya.

B. Pengertian Koperasi

Apakah di sekolahmu ada koperasi sekolah? Koperasi apa yang ada di sekolahmu? Coba kamu terangkan apa manfaat adanya koperasi
di sekolahmu! Koperasi sekolah hanyalah salah satu bentuk koperasi. Bentuk koperasi lainnya masih banyak. Lalu, apa sebenarnya koperasi itu? Negara Indonesia mempunyai pandangan yang khusus tentang perekonomiannya. Hal ini termuat dalam UUD 1945, Bab XIV Pasal 33 ayat (1) yang menyebutkan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.” Menurut para ahli ekonomi, lembaga atau badan perekonomian yang paling cocok dengan maksud Pasal 33 ayat (1) UUD 1945 adalah koperasi. Dalam koperasi, modal dan kegiatan usaha dilakukan secara bersama-sama. Hasilnya juga untuk kesejahteraan anggota secara bersama-sama.
Apa yang dimaksud dengan koperasi itu? Kita dapat memahami makna koperasi dari asal katanya. Koperasi berasal dari kata co yang
berarti bersama dan operare yang berarti bekerja atau berkarya. Unsur dasar pengertian koperasi sudah terlihat dari kata dasarnya itu. Jadi, koperasi berarti kelompok atau perkumpulan orang atau badan yang bersatu dalam cita-cita atas dasar kekeluargaan dan gotong-royong untuk mewujudkan kemakmuran bersama. Koperasi berbeda dengan badan atau lembaga ekonomian yang lain. Koperasi mempunyai sifat-sifat yang khas. Apa saja sifat-sifat koperasi itu? Mari kita bahas lebih lanjut sifat-sifat koperasi!

1. Koperasi merupakan organisasi perekonomian.

Disebut organisasi karena ada anggota koperasi yang membentuknya. Meskipun demikian, organisasi ini tidak sembarangan, karena memiliki sifat khusus, yakni sebagai organisasi perekonomian. Organisasi ini menjalankan kegiatan ekonomi. Tujuan kegiatan itu adalah mencapai kesejahteraan dan kemakmuran para anggota.

2. Anggota koperasi memiliki cita-cita dasar yang sama.

Cita-cita dasar anggota koperasi adalah mencapai kesejahteraan atau kemakmuran. Ingat, kesejahteraan atau kemakmuran ini ingin dicapai secara bersama.

3. Cita-cita ini ingin diwujudkan secara bersama-sama.

Perekonomian yang dijalankan melalui koperasi sifatnya kekeluargaan. Perekonomian dijalankan sebagai usaha bersama, bukan usaha perorangan.

4. Koperasi memiliki watak sosial.

Anggota koperasi tidak ingin sejahtera sendiri. Anggota koperasi saling membantu meningkatkan kemakmuran setiap anggotanya. Di sini kita lihat sifat atau watak sosial koperasi, yaitu membantu anggota yang lemah.
Koperasi Indonesia didirikan pada tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs. Moh. Hatta. Pada waktu itu beliau menjabat sebagai Wakil Presiden. Beliau memang ahli ekonomi. Menurut beliau ekonomi kerakyatanlah yang bisa mensejahterakan rakyat Indonesia. Atas jasanya di bidang
koperasi, Drs. Moh. Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia. Tanggal 12 Juli ditetapkan sebagai Hari Koperasi.
Image:hatta tau.JPG
Semangat dasar koperasi Indonesia, dapat kita lihat dalam lambang koperasi. Perhatikan lambang koperasi berikut ini!
Image:kpersaiaiia.JPG
Simbol apa saja yang kamu temukan dalam gambar lambang koperasi di atas? Tahukah kamu makna simbol-simbol itu. Mari kita bahas simbol-simbol dalam lambang kopersi beserta maknanya!
􀂙 Pohon beringin, melambangkan sifat kemasyarakatan dan persatuan yang kokoh.
􀂙 Bintang dan perisai, melambangkan Pancasila sebagai landasan idiil.
􀂙 Timbangan, melambangkan sifat adil.
􀂙 Gerigi roda, melambangkan kerja atau usaha yang terus-menerus.
􀂙 Padi dan kapas, melambangkan kemakmuran yang hendak dicapai.
􀂙 Rantai, melambangkan persahabatan dan persatuan yang kuat.
􀂙 Warna merah dan putih, melambangkan sifat nasional koperasi.
􀂙 Tulisan “Koperasi Indonesia,” melambangkan kepribadian koperasi rakyat Indonesia. 

B. Tujuan dan Manfaat Koperasi

Apa tujuan koperasi? Sebagai lembaga ekonomi yang berazaskan kekeluargaan, koperasi mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut.
1. Meningkatkan kesejahteraan anggota.
2. Menyediakan kebutuhan anggota.
3. Mempermudah anggota koperasi untuk memperoleh modal usaha;
4. Mengembangkan usaha para anggota koperasi.
5. Menghindarkan anggota koperasi dari praktek rentenir atau lintah darat.
Usaha koperasi dilakukan atau dijalankan secara bersama. Koperasi dibangun dengan modal bersama. Dengan demikian, diharapkan koperasi akan lebih maju dibandingkan dengan badan usaha lainnya. Koperasi dijalankan secara bersama sesuai dengan asas koperasi, yakni kekeluargaan dan gotong royong. Artinya, dalam menjalankan perekonomian, rakyat secara bersama atau berkelompok membentuk suatu badan usaha. Caranya dengan mengelola modal bersama. Badan usaha yang didirikan bersama ini disesuaikan dengan kebutuhan para anggotanya.
Dalam koperasi kebutuhan pokok para anggota koperasi dapat dengan mudah diperoleh. Anggota koperasi tidak lagi berbelanja ke tempat lain. Mereka dapat berbelanja di warung usaha milik koperasi. 
Di warung koperasi harga barang lebih murah. Di samping itu, dengan belanja di koperasi para anggota ikut mengembangkan dan memajukan
usaha koperasi.
Image:budaya kopersa.JPG
Ada juga koperasi yang dikembangkan untuk menampung dan menyalurkan hasil produksi para anggotanya. Hasil pertanian, peternakan, perikanan, perindustrian ditampung oleh koperasi. Dengan menjual ke koperasi kita tidak akan tertipu. Para petani, peternak, nelayan, dan pengrajin dapat menjual hasil usahanya dengan harga yang pantas.Dengan demikian mereka bisa menghindari permainan harga dari para tengkulak. Koperasi membantu anggota yang kekurangan modal. Anggota koperasi yang kekurangan modal untuk menjalankan usaha, dapat memperoleh pinjaman dari koperasi. Koperasi pada umumnya memberikan kredit lunak kepada anggotanya. Kredit lunak artinya pinjaman dengan bunga yang ringan. Uang pinjaman dapat dipergunakan oleh anggota koperasi untuk mendukung usahanya. Misalnya, seorang anggota koperasi memiliki usaha perikanan
lele. Karena kekurangan modal, ia mengajukan penambahan modal ke koperasi. Koperasi akan melayani anggota yang mengajukan permohonan
pinjaman seperti ini dan akan memenuhi permohonan pinjaman yang dia ajukan. Dengan memperoleh modal dari koperasi, anggota tersebut dapat mengembangkan usahanya.
Image:kutu.JPG
Dari penjelasan di atas, kita dapat merasakan bahwa koperasi berbeda dengan badan usaha lainnya. Tidak seperti badan usaha lain, koperasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Koperasi merupakan kumpulan orang-orang, dan bukan kumpulan modal. Ini berbeda dengan badan usaha lain. Bentuk usaha lainnya yang lebih dipentingkan adalah modal. Dalam koperasi yang lebih utama adalah orangnya. Maka, setiap anggota dianggap penting dalam koperasi.
2. Kedudukan anggota dalam koperasi sederajat atau setara (sama tinggi). Tidak ada anggota koperasi yang lebih tinggi. Sebaliknya, tidak ada juga anggota koperasi yang lebih rendah. Dengan kesetaraan keanggotaan seperti ini setiap anggota koperasi mendapatkan perlakukan yang sama. Mereka bekerja bersama-sama dan melakukan tugas masing-masing dengan hak yang sama.
3. Semua kegiatan koperasi Indonesia harus didasarkan atas kesadaran para anggota, bukan karena terpaksa. Kesadaran ini akan muncul dari dalam hati setiap anggota karena mereka merasakan sendiri keuntungan yang diperoleh dari koperasi.
4. Tujuan koperasi Indonesia benar-benar merupakan kepentingan bersama para anggotanya. Tujuannya meningkatkan kemakmuran para anggotanya.

D. Macam-macam koperasi

Ada bermacam-macam bentuk koperasi. Pengelompokan jenis koperasi bisa dilakukan berdasarkan jenis usaha dan keanggotaan koperasi.

1. Macam-macam koperasi berdasarkan jenis usaha 

Dilihat dari jenis usahanya, koperasi dapat dibedakan menjadi tiga, yakni koperasi konsumsi, koperasi kredit, dan koperasi produksi.

a. Koperasi konsumsi

Koperasi konsumsi adalah koperasi yang menyediakan kebutuhan pokok para anggota. Contoh kebutuhan pokok yang disediakan adalah beras, gula, kopi, tepung, dan sebagainya. Barang-barang yang disediakan harganya lebih murah dibandingkan toko lainnya. Apakah di sekolahmu juga ada koperasi seperti ini?

b. Koperasi kredit

Koperasi kredit disebut juga koperasi simpan pinjam. Anggota koperasi mengumpulkan modal bersama. Modal yang terkumpul dipinjamkan kepada anggota. Koperasi simpan pinjam membantu para anggota untuk memperoleh kredit atau pinjaman uang. Caranya anggota mengajukan permohonan pinjaman ke koperasi. Apa keuntungan meminjam modal ke koperasi? Keuntungannya antara lain sebagai berikut.
1. Bunga uang pinjaman sangat ringan.
2. Pengembalian pinjaman dilakukan dengan mengangsur.
3. Bunga pinjaman akan dinikmati bersama dalam bentuk pembagian hasil usaha.
Image:FVAI.JPG

c. Koperasi produksi

Koperasi produksi membantu usaha anggota koperasi. Bisa juga koperasilah yang melakukan suatu jenis usaha bersama-sama. Ada bermacam-macam koperasi produksi. Misalnya koperasi produksi para petani, koperasi produksi peternak sapi, koperasi produksi pengrajin, dan sebagainya. Koperasi produksi membantu anggota menghadapi kesulitankesulitan dalam berusaha. Misalnya koperasi membantu menyediakan
bahan baku untuk kerajinan, menyediakan bibit dan pupuk untuk petani, dan lain-lain. Selain itu, anggota koperasi mencari jalan keluar dari permasalah secara bersama-sama. Koperasi produksi juga menampung hasil usaha anggotanya. Dengan demikian, anggota tidak mengalami kesulitan menjual hasil usahanya. Anggota koperasi produksi dalam bidang pertanian dapat menjual hasil bumi padi, jagung, kacang, kedelai, dan lain-lain ke koperasi. Demikian juga para peternak dan pengrajin.

2. Macam-macam koperasi berdasarkan keanggotaan

Dilihat dari keanggotaannya dikenal beberapa bentuk koperasi, antara lain koperasi petani, koperasi pensiunan, koperasi pegawai negeri, koperasi sekolah, dan Koperasi Unit Desa. 

a. Koperasi pertanian

Koperasi ini beranggotakan para petani, buruh tani, dan orangorang yang terlibat dalam usaha pertanian. Koperasi pertanian melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pertanian, misalnya penyuluhan pertanian, pengadaan bibit unggul, penyediaan pupuk, obat-obatan, dan lain-lain.

b. Koperasi pensiunan

Koperasi pensiunan beranggotakan para pensiunan pegawai negeri. Koperasi ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan para pensiunan dan menyediakan kebutuhan para pensiunan.

c. Koperasi pegawai negeri

Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Koperasi ini didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri. 

d. Koperasi sekolah

Koperasi ini beranggotakan para warga suatu sekolah. Koperasi sekolah menyediakan kebutuhan warga sekolah, misalnya buku tulis, pena, penggaris, pensil, dan lain-lain. Koperasi sekolah diusahakan dan diurus oleh siswa. Di samping menyediakan kebutuhan sekolah, koperasi sekolah juga merupakan tempat untuk latihan berorganisasi, latihan bekerja sama, latihan bertanggung jawab, dan latihan mengenal lingkungan.

e. Koperasi unit desa

Koperasi unit desa beranggotakan masyarakat pedesaan. KUD melakukan kegiatan usaha di bidang ekonomi. Beberapa usaha KUD, misalnya:
a. Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, obatobatan, alat-alat pertanian, dan lain-lain.
b. Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan kepada para petani.
Di tingkat kabupaten dan provinsi terdapat Pusat Koperasi Unit Desa (PUSKUD) yang bertugas memberikan bimbingan kepada KUDKUD. Di tingkat pusat terdapat Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) yang bertugas memberikan bimbingan kepada PUSKUD di seluruh Indonesia. Dewasa ini sudah banyak Koperasi Unit Desa yang berstatus KUD mandiri. Apakah yang dimaksud dengan KUD mandiri? KUD man-diri adalah KUD yang telah mampu mengembangkan organisasinya tanpa harus dibina terus-menerus oleh pemerintah. 

E. Pentingnya Usaha Bersama dalam Koperasi

Kamu tentu masih ingat semboyan “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.” Demikian juga dalam kegiatan ekonomi. Dalam koperasi kita bersatu untuk mengembangkan usaha bersama. Mengembangkan usaha melalui koperasi sangat penting saat ini. Persaingan dalam dunia usaha saat ini sangat kuat. Kita, terutama dari golongan yang tidak mempunyai modal yang kuat, tidak akan dapat bertahan dalam persaingan dalam bidang usaha kalau kita tidak bersatu menggalang kekuatan dan bahu-membahu menjalankan usaha. Selain dari segi keuntungan secara ekonomis, usaha bersama juga penting dalam menggalang dan meningkatkan aspek sosial yang akan sangat membantu para anggota koperasi. Misalnya, adanya
semangat gotong-royong di antara para anggota koperasi. Bila salah seorang anggota ingin membangun rumah, dia dapat meminta bantuan tenaga dari anggota lain untuk turut bergotong- royong membangun rumahnya. Koperasi adalah kumpulan orang-orang yang bekerja sama dalam wadah suatu organisasi berdasarkan kekeluargaan. Rasa kekeluargaan ini penting bagi kita untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, usaha bersama ini akan mempersempit jurang perbedaan. Yang mempunyai modal yang besar akan menolong mereka yang mempunyai modal yang kecil; sebaliknya yang memiliki modal kecil akan tertolong oleh yang mempunyai modal yang besar.
Image:sejahtera koperasi.JPG
Image:56.JPG
|

UNSUR-UNSUR UNIVERSAL PETA

Peta yang baik harus memuat unsur-unsur berikut ini :
1. Judul Peta
2. Arah orientasi
3. Skala Peta
skala garis

4. Legenda dan Simbol
simbol pictorial




simbol garis














5. Garis Astronomis
6. Gris tepi
7. Inset peta
macam-macam arah utara
8. Nama pembuat dan sumber peta
9. Penerbit peta dan tahun pembuatan peta

Arah orientasi peta menunjuk arah utara
arah utara terdiri dari :
1. Utara magnetik bumi
2. Utara sebenarnya
3. utara grid





* KOMPOSISI DAN KOMPONEN PETA
komponen dan komposisi peta















ATLAS
atlas

Atlas merupakan kumpulan lembar peta yang dibukukan. Sebagai sebuah buku atlas harus memuat unsur ( komponen) :
1. Judul atlas (halaman JUdul)
2. Daftar Isi
3. Isi Atlas
4. Kata pengantar
5. Daftar Indeks
6.

PETA TOPOGRAFI

Pengertian Peta

Article of the website penjelajah, created on: 6/13/2010 3:05:20 PM

By: Suryadi360 | Published: 13/06/2010 15:26 |  | Content:11
Definisi Peta:
Peta dapat didefinisikan sebagai : “media penyajian informasi dari unsur-unsur alam dan buatan manusia pada permukaan bumi yang dibuat secara kartografis (informasi yang berreferensi geografis) pada bidang datar menurut proyeksi tertentu dan skala tertentu”.  Peta yang baik, adalah peta yang mempunyai nilai informatif, komunikatif, artistik dan estetik.  Sedang pengetahuan khusus yang mempelajari peta disebut kartografi.

Penyajian informasi:
Informasi tentang permukaan bumi begitu banyak (misalnya; vegetasi, sungai, jalan, pemukiman, topografi/bentuk lapangan), sehingga tidak mungkin disajikan seluruhnya sesuai bentuk dan ukuran aslinya dalam selembar peta yang mempunyai keterbatasan ruang dan ukuran.  Oleh karenanya, informasi tersebut digambarkan dalam bentuk simbol-simbol (sehingga peta sering disebut bahasa simbol).

Selanjutnya, berdasarkan skalanya, lazim dipahami umum  ada 5 (lima) macam, yaitu :

a.      Peta Kadaster, skala 1 : 100 s/d 1 : 5.000 biasa dipakai menggambar peta-peta tanah dan peta dalam sertifikat tanah;

b.     Peta Skala Besar, skala 1 : 5.000 s/d  1 : 250.000 biasa untuk menggambar wilayah yang relatif sempit  seperti kelurahan, kecamatan dan seterusnya;

c.      Peta Skala Sedang, skala 1 : 250.000 s/d  1 : 500.000 biasa untuk menggambar wilayah yang agak luas seperti wilayah propinsi dan seterusnya;

d.     Peta Skala Kecil,  skala 1 : 500.000 s/d  1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar wilayah yang cukup luas seperti wilayah negara dan seterusnya;

e.     Peta Skala Lebih Kecil, skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar kelompok negara atau benua dan dunia.



Di Indonesia peta dasar dibuat dan ditetapkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL).  Sedang peta-peta tematik dibuat berdasarkan peta dasar oleh instansi yang berkepentingan (Departemen Kehutanan, Departemen Pertambangan dan Energi, Badan Pertanahan Nasional, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, dll) untuk tema-tema sesuai pekerjaan /kegiatannya.
Simbol :
Simbol dapat berupa simbol titik, simbol garis dan simbol luasan/area. Simbol titik secara kualitatif dapat berupa titik tinggi, base kamp atau pemukiman, sedangkan secara kuantitatif dapat berupa titik triangulasi (primer, sekunder, tersier), atau kota (ibukota provinsi, kabupaten, kecamatan). Simbol garis, secara kualitatif dapat berupa sungai, jalan, batas, garis kontour, dan secara kuantitatif dapat berupa jalan (induk, cabang) atau sungai dan anak sungai.  Sedangkan simbol luasan/area secara kualitatif dapat berupa hutan, kebun atau rawa, dan secara kuantitatif dapat berupa hutan (rapat, sedang, jarang). Simbol sering dikombinasikan dengan warna, notasi dan arsir.

Letak geografis :
Suatu titik, tempat atau wilayah dipermukaan bumi dapat diketahui letak atau posisinya (disebut posisi geografis atau sering disebut letak astronomis) yang dinyatakan dengan koordinat geografis.
Sebagai contoh, secara astronomis Indonesia terletak di antara

6° 08’ LU - 11° 15’ LS dan 94° 45’ BT - 141° 05’ BT.

Koordinat geografis ditentukan oleh perpotongan dua garis lengkung bumi yaitu garis bujur / meridian / longitude dengan garis lintang / paralel / latitude.  Satuan koordinat geografis adalah derajat (°), menit (‘) dan detik (“).   Satu derajat sama dengan 60 menit dan satu menit sama dengan 60 detik. Meridian 0 atau meridian pertama (prime meridian) dimulai dari kutub Utara sampai ke kutub Selatan melalui Greenwich Observatory-London-Inggris.  Sedangkan paralel 0 adalah Ekuator / katulistiwa. Dari meridian 0 kearah timur (-180°) disebut Bujur Timur dan kearah Barat (+180°) disebut Bujur Barat.  Dari Ekuator kearah Utara (0 – 90°) disebut Lintang Utara dan kearah Selatan (0 -90°) disebut Lintang Selatan. Untuk koordinat bidang datar/proyeksi, digunakan sistim koordinat Cartesian (koordinat planar) dengan satuan ukuran metrik (m).

Proyeksi peta:
Karena permukaan bumi merupakan bidang lengkung (speroid), maka untuk dapat menggambarkan atau memindahkan lintang/bujur pada lengkungan muka bumi ke dalam bentuk bidang datar digunakan cara proyeksi tertentu.  Proyeksi tertentu adalah sesuai dengan suatu aturan dalam menggambarkan posisi di permukaan bumi ke bidang datar dengan menggunakan rumus-rumus matematika.  Bentuk bumi yang di proyeksikan ke bidang datar,

Skala peta:
Karena peta merupakan wujud abstrak permukaan bumi pada bidang datar dalam ukuran yang lebih kecil, maka dalam penyajiannya digunakan perbandingan tertentu yang disebut skala. Jadi, skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dan jarak antara dua titik yang sama di lapangan. Contoh: Pada peta berskala 1:50.000, jarak 1 cm di peta sama dengan jarak 500 m dilapangan. Dalam kaitannya dengan informasi yang disajikan pada peta, maka skala peta menggambarkan juga tingkat ketelitian dan detail suatu informasi.  Penulisan skala yang sering dan lazim dalam perpetaan, disamping ditulis pecahan (numerical scale) adalah ditulis/dinyatakan dengan grafik (graphical scale).

JENIS-JENIS PETA
Berdasarkan data dan informasi yang ditonjolkan ada 2 (dua) macam atau 2 (dua) kategori / jenis peta, yaitu : Peta Dasar dan Peta Tematik

Peta dasar:
Pada dasarnya, peta dasar adalah peta yang menunjukkan obyek-obyek dipermukaan bumi pada posisi yang sebenarnya, yang digunakan sebagai dasar bagi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan data dan informasi yang berreferensi geografis (misalnya untuk pembuatan peta-peta tematik). Peta dasar bisa dibuat berdasarkan atas pengukuran langsung di lapangan, pengukuran fotogrametris dan penafsiran potret udara, atau dengan analisa citra penginderaan jauh lain seperti citra satelit atau radar.  Peta dasar dipakai untuk dasar pembuatan peta-peta tematik.
Unsur-unsur yang disajikan pada peta dasar adalah : unsur hypsografi/relief (garis kontour, titik tinggi, gunung, lembah dll.); unsur hydrologi (sungai, danau, laut); unsur vegetasi (hutan, belukar, kebun sawah); unsur buatan (jalan, pemukiman, pelabuhan).
Di Indonesia dikenal antara lain peta topografi atau biasa disingkat peta TOP (dibuat oleh Jawatan Topografi AD/Dinas Topografi AD, tahun 1970-an) dan peta Rupa Bumi Indonesia atau biasa disingkat peta RBI  (dibuat oleh BAKOSURTANAL pada 1982).  Informasi pada Peta topografi dititikberatkan pada unsur-unsur alam asli (sungai, kota/desa, garis kontour, titik tinggi).  Sedangkan pada Peta Rupa Bumi Indonesia, disamping informasi yang ada pada peta topografi, juga dicantumkan informasi tentang penutupan lahan (antara lain sawah, perkebunan, hutan).   Selain itu terdapat peta yang biasa digunakan sebagai peta dasar, yaitu peta Joint Operation Graphic atau biasa disingkat peta JOG adalah jenis peta topografi yang dibuat oleh Inggris dan hanya satu skala, yaitu 1 : 250.000.

Peta tematik:
Peta tematik adalah peta yang menyajikan informasi tentang suatu tema atau maksud tertentu, dalam kaitannya dengan unsur topografi yang spesifik sesuai tema peta.  Detail topografi pada peta tematik diambil dari peta dasar.  Tema peta dapat diketahui dari judul petanya, sehingga dengan membaca judul peta dapat diketahui tema atau informasi pokok apa yang tersaji dalam peta tersebut.

Suatu peta dapat terdiri dari satu tema (peta analisis), misalnya peta tanah, peta geologi, peta kelas lereng; atau dapat terdiri dari dua tema atau lebih yang mempunyai kaitan atau relevansi (peta multi-tema), misalnya peta areal HPH yang berisi informasi tentang batas areal HPH, nama HPH serta batas-batas fungsi hutan.  Peta sintesis adalah peta hasil perpaduan beberapa peta tematik, yang setelah diadakan skoring berubah menjadi peta dengan tema baru, misalnya peta TGHK yang merupakan perpaduan dari peta tanah, peta kelas lereng dan peta curah hujan.

Selanjutnya, berdasarkan skalanya, lazim dipahami umum  ada 5 (lima) macam, yaitu :Peta Kadaster, skala 1 : 100 s/d 1 : 5.000 biasa dipakai menggambar peta-peta tanah dan peta dalam sertifikat tanah;
  1. Peta Skala Besar, skala 1 : 5.000 s/d  1 : 250.000 biasa untuk menggambar wilayah yang relatif sempit  seperti kelurahan, kecamatan dan seterusnya;
  2. Peta Skala Sedang, skala 1 : 250.000 s/d  1 : 500.000 biasa untuk menggambar wilayah yang agak luas seperti wilayah propinsi dan seterusnya;
  3. Peta Skala Kecil,  skala 1 : 500.000 s/d  1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar wilayah yang cukup luas seperti wilayah negara dan seterusnya;
  4. Peta Skala Lebih Kecil, skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar kelompok negara atau benua dan dunia.
Di Indonesia peta dasar dibuat dan ditetapkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL).  Sedang peta-peta tematik dibuat berdasarkan peta dasar oleh instansi yang berkepentingan (Departemen Kehutanan, Departemen Pertambangan dan Energi, Badan Pertanahan Nasional, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, dll) untuk tema-tema sesuai pekerjaan /kegiatannya.
|

IPS: Cara-Cara Menghadapi Bencana Alam

A. Antisipasi Bencana Alam
Tahun 2008 ibarat tahun bencana bagi bangsa Indonesia. Banjir, tanah longsor,
gempa bumi, gunung meletus, dan angin topan puting beliung menerjang berbagai
daerah secara bergantian. Bencana alam tersebut meninggalkan kepedihan yang
mendalam. Kita semua perlu menyadari bahwa alam Indonesia rawan terhadap
bencana alam. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan langkah-langkah antisipatif.
Langkah ini disesuaikan dengan karakter bencana.
1. Mengantisipasi Ancaman Gempa Bumi

Gempa bumi adalah gerakan kulit bumi yang terjadi secara mendadak.
Dampak gerakan itu bisa menyebabkan kerusakan yang parah. Bangunan yang
ada di atasnya bisa hancur dan menelan korban jiwa. Lihatlah kerusakan akibat
gempa di Klaten tahun 2006 di samping. Terjadinya bencana gempa bumi
secara beruntun harus menyadarkan kita semua. Bumi yang kita tempati bisa
bergerak dan menimbulkan kerusakan serta mengancam keselamatan jiwa
kita. Apa yang harus kita lakukan untuk mengantisipasi terjadinya gempa bumi?
Ada beberapa langkah yang dilakukan pemerintah. Kamu harus
mengetahuinya:
a. Pemerintah telah membuat peta rawan bencana gempa bumi.
Apabila kamu berada di daerah rawan gempa maka kamu harus
mempelajarinya.
b. Pemerintah mengadakan pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan tentang
bencana alam. Hal ini penting untuk menyiapkan kewaspadaan masyarakat di daerah rawan bencana.
c. Pemerintah telah membuat sebuah lembaga yang khusus menangani
bencana. Lembaga tersebut adalah Badan Koordinasi Penanggulangan
Bencana Alam. Informasi tentang bencana bisa didapatkan dari
lembaga ini.
d. Pemerintah telah membuat posko, membangun beragam fasilitas, dan
menyiapkan sukarelawan. Masyarakat harus mengetahuinya secara pasti
letak dan fungsinya.
Untuk mengantisipasi bencana gempa ada beberapa langkah yang harus
diketahui dan dilakukan masyarakat:
a. Membuat rumah atau bangunan yang sesuai dengan standar. Bangunan
harus dibuat tahan terhadap getaran atau tahan gempa.
b. Mengikuti penyuluhan tentang bencana alam yang diadakan pemerintah
atau lembaga terkait. Hal ini penting untuk meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran kita.
c. Mempersiapkan anggota keluarga untuk menghadapi keadaan darurat.
Caranya dengan mencoba beberapa cara penyelamatan. Siapkan perbekalan
pengungsian, kenali tanda-tanda peristiwa, patuhi setiap ketentuan
saat terjadi gempa, dan pastikan keberadaan anggota keluarga.
d. Membentuk kelompok-kelompok siaga di masyarakat. Antarkelompok
harus selalu terjalin komunikasi.
2. Mengantisipasi Ancaman Tsunami

Tsunami adalah gelombang laut pasang yang disebabkan adanya gempa
di dasar laut. Tinggi gelombang tsunami bisa mencapai sepuluh meter. Dampak
yang ditimbulkannya sungguh dahsyat. Kota pun hancur berantakan.
Peristiwa tsunami Aceh tersebut menggugah kesadaran kita. Laut yang
kelihatan tenang dan aman untuk wisata ternyata menyimpan bencana.
Mari kita kenali tanda-tandanya. Saat terjadi gempa di dasar samudra
tiba-tiba air laut di pantai menjadi surut. Apabila kamu melihat hal itu
bersegeralah mencari tempat yang tinggi. Bisa jadi itulah awal mula akan
datangnya gelombang tsunami.
Berikut langkah yang ditempuh pemerintah untuk menghadapi tsunami:
a. Pemerintah telah membangun Taman
Edukasi Tsunami di Aceh pada tahun 2008. Di dalam taman edukasi
ini terdapat simulator tsunami yang akan mendemonstrasikan tahapan
terjadinya tsunami.
b. Pemerintah melakukan penyuluhan terhadap masyarakat di pesisir pantai.
Hal ini penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
bahaya tsunami.
c. Pemerintah membangun tembok penahan gelombang tsunami. Pemerintah
juga menggalakkan penanaman mangrove untuk menjaga air pasang.
d. Pemerintah membangun tempat-tempat evakuasi, lengkap dengan sarana
dan prasarananya. Hal ini penting diketahui masyarakat agar bisa
digunakan secara maksimal.
Ada beberapa langkah yang harus diketahui dan diterapkan masyarakat.
a. Masyarakat harus menghafalkan karakteristik gempa yang potensial
menyebabkan tsunami. Gempa besar yang berpusat di dasar laut bisa
menimbulkan suara gemuruh berkepanjangan.
b. Meningkatkan kewaspadaan saat berwisata di kawasan pantai.
c. Mengetahui secara pasti langkah darurat dan tempat-tempat evakuasi.
d. Masyarakat pantai harus turut menjaga kelestarian tanaman mangrove.
3. Mengantisipasi Ancaman Gunung Berapi

Indonesia kaya dengan gunung api. Kita dengan mudah bisa menemukan
gunung api di berbagai wilayah. Meletusnya sebuah gunung sebetulnya
hal yang biasa terjadi. Namun, dampak letusannya tetap membahayakan
masyarakat di sekitar gunung berapi. Kita harus mewaspadainya.
Ancaman letusan gunung berapi ada beragam. Awan panas yaitu campuran
material letusan antara gas dan bebatuan. Suhunya antara 300–700°C
dengan kecepatan lumpurnya di atas 70 km/jam. Lontaran material pijar yang
terjadi ketika letusan berlangsung. Luncuran pijar ini mampu membakar apa
pun yang dilaluinya. Hujan abu terjadi ketika gunung api meletus. Abu yang diterbangkan angin membahayakan pernapasan, mata, pencemaran air tanah, dan merusak tumbuh-tumbuhan. Lava merupakan magma yang mencapai permukaan
dalam bentuk cairan kental. Suhunya mencapai 700–1.200°C. Apabila lava
mendingin akan menjadi batuan beku.
Gas racun yang keluar bisa menyebabkan kematian. Gas ini tidak
selalu berasal dari letusan gunung api. Gas ini dapat keluar melalui rekahanrekahan
yang terdapat di daerah gunung api. Kita pernah mengalaminya
saat kawah Sinila di Pegunungan Dieng mengeluarkan gas beracun. Ratusan
penduduk di kawasan Dieng tewas. Gunung meletus juga bisa menyebabkan
tsunami. Hal ini terjadi pada gunung berapi yang terdapat di laut
seperti letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.
Untuk menghadapi bencana gunung berapi, pemerintah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pemerintah selalu memantau aktivitas gunung berapi. Gambar di
samping merupakan kawah Gunung Merapi yang dipotret dari udara. Di
setiap gunung berapi terdapat stasiun pengamatan atau gardu
pandang. Fungsinya untuk mengantisipasi bahaya yang akan muncul.
b. Pemerintah memetakan kawasan bahaya gunung berapi. Pemetaan
dilakukan terhadap jalur-jalur awan panas dan permukiman penduduk.
Dengan begitu akan mempermudah evakuasi saat terjadi letusan gunung
berapi.
c. Pemerintah melakukan sosialisasi dalam bentuk pameran atau penyuluhan.
Lembaga terkait juga berkoordinasi dengan pemerintah
daerah yang terkait untuk menyiapkan antisipasi. Penyuluhan
juga dilakukan terhadap penduduk di sekitar gunung berapi.
d. Pemerintah membangun sabo, barak pengungsian, jalur evakuasi, dan
memberdayakan penduduk sekitar.
Ada beberapa langkah yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh
masyarakat:
a. Masyarakat di sekitar gunung berapi harus mengetahui secara pasti
tempat dan jalur evakuasi. Tempat penampungan atau barak beserta
jalur evakuasi harus dirawat dan dalam kondisi siap pakai. Hal ini
penting agar saat gunung meletus tidak terjadi kepanikan.
b. Masyarakat harus mengenali tanda-tanda terjadinya bencana gunung
berapi. Misalnya turunnya binatang dari puncak atau menyengatnya
bau belerang.
c. Masyarakat harus mematuhi pengumuman dari instansi berwenang.
Misalnya dalam penetapan status gunung berapi. Tahap-tahap status
gunung yang akan meletus selalu diumumkan pemerintah. Harapannya
masyarakat sadar dan menyiapkan langkah-langkah pengamanan.
4. Mengantisipasi Ancaman Tanah Longsor

Tanah longsor adalah gerakan tanah dan bebatuan pada lereng sebuah
gunung. Dampaknya sungguh luar biasa. Bayangkan apabila tanah di lereng itu
melorot ke bawah! Bangunan dan permukiman penduduk akan tertimbun.
Sarana transportasi, air minum, dan beragam fasilitas sosial akan rusak.
Tanah di lereng gunung bisa longsor karena adanya peningkatan kandungan
air di perut gunung. Penyebab lain adalah pembangunan permukiman di
lereng gunung dan pemotongan kaki lereng. Hal ini menyebabkan lereng tidak
memiliki penahan atau penyangga. Seiring meningkatnya curah hujan,
beberapa daerah potensial terjadi tanah longsor. Ada beberapa langkah yang
ditempuh oleh pemerintah:
a. Pemerintah telah memetakan gunung atau bukit yang rawan
longsor. Warga di sekitarnya harus mengetahuinya.
b. Pemerintah membuat peraturan yang melarang pembangunan permukiman
tanpa memedulikan keselamatan lingkungan. Hal ini
terutama dilakukan di kawasan yang rentan tanah longsor.
c. Pemerintah menggalakkan penghijauan untuk mengantisipasi
bencana tanah longsor.
d. Pemerintah telah membangun beragam prasarana pengaman
seperti tanggul, drainase, dan memindahkan penduduk yang berada
di kawasan rawan longsor.
Masyarakat harus aktif menyelamatkan lingkungan. Ada beberapa langkah
yang harus dilakukan masyarakat.
a. Menjaga kelestarian lingkungan pegunungan. Misalnya dengan
membuat terasering, menghijaukan bukit, dan memelihara saluran
drainase.
b. Masyarakat harus sadar untuk tidak membangun rumah secara sembarangan
di perbukitan. Pembangunan rumah akan menyebabkan
bukit kelebihan beban.
c. Masyarakat harus menghentikan penambangan liar di kaki bukit.
Penambangan akan berakibat fatal bagi masyarakat umum.
5. Mengantisipasi Ancaman Bencana Banjir

Setiap musim hujan Indonesia dilanda bencana banjir. Banjir adalah
keadaan saat suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah yang besar.
Bahkan pada awal tahun 2008 di Indonesia terjadi banjir bandang. Banjir
ini disebabkan tersumbatnya sungai atau akibat penggundulan hutan.
Dampak banjir sungguh luar biasa. Bayangkan apabila kota seperti Jakarta,
Semarang, Surabaya, dan Surakarta terendam air selama berhari-hari!
Dampak terparah terjadi di daerah-daerah yang rendah. Seluruh aktivitas
kita akan terhenti dan terganggunya perekonomian kita.
Betapa penting kita menerapkan pola hidup bersih dan ramah dengan
lingkungan. Ada beberapa langkah yang ditempuh pemerintah untuk mengantisipasi bencana banjir:
a. Pemerintah telah membuat peta daerah-daerah yang rawan bencana
banjir. Diharapkan masyarakat mengetahui dan memahaminya agar
waspada.
b. Pemerintah mengadakan sosialisasi tentang segala hal mengenai
bencana banjir. Dengan cara melalui penyuluhan, pelatihan penanggulangan,
atau menyebar selebaran.
c. Pemerintah menggalakkan program penghijauan di wilayah hulu atau
pegunungan. Hal ini untuk mengurangi terjadinya bencana banjir bandang.
d. Pemerintah telah menyiapkan posko bencana banjir sejak pusat hingga
tingkat RT/RW. Kekompakan seluruh warga juga memudahkan
penanganan apabila terjadi bencana.
Dampak bencana banjir bisa dikurangi apabila masyarakat aktif berperan
serta di dalamnya. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh
masyarakat:
a. Membiasakan hidup bersih dan sehat. Buanglah sampah pada tempatnya.
Ingat, sungai bukan tempat sampah! Perilaku membuang sampah di sungai
harus dihentikan karena bisa menyebabkan banjir.
b. Tidak membangun rumah di bantaran sungai. Masyarakat justru harus
membersihkan sungai secara teratur.
c. Meletakkan dokumen penting secara benar. Sewaktu-waktu terjadi banjir
harus diselamatkan. Selain itu, kenali tanda-tanda terjadinya bencana
banjir.
6. Mengantisipasi Ancaman Bencana Angin Topan

Angin topan atau angin putting beliung terjadi di Indonesia pada tahun
2007/2008. Ciri khas angin ini adalah terjadinya pusaran angin secara
mendadak dengan kecepatan 120 km/jam atau lebih. Angin ini disebabkan
adanya perbedaan tekanan cuaca. Bentuk angin ini seperti cerobong
raksasa dengan daya hancur yang luar biasa. Dampak angin puting beliung bisa
merusakkan apa pun yang dilalui. Untuk mengantisipasi bencana angin puting
beliung, pemerintah melakukan hal-hal berikut:
a. Pemerintah secara berkala telah membuat prakiraan cuaca. Di
dalamnya diberitakan kemungkinan datangnya badai atau angin topan.
Ini penting untuk diketahui dan disadari masyarakat.
b. Pemerintah menggunakan satelit atau radar untuk memantau arah
angin. Hal ini selalu dilakukan untuk menjaga keselamatan penerbangan.
c. Pemerintah mengadakan penyuluhan dan pelatihan untuk mengurangi
dampak bencana angin topan atau puting beliung.
Bencana angin topan atau angin puting beliung memang mendadak.
Namun, masyarakat bisa mengantisipasinya agar dampak kerusakannya bisa
diperkecil. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan masyarakat:
a. Membuat bangunan yang kuat dari sisi rancang bangun dan tahan
terhadap tiupan atau pusaran angin. Hal ini penting untuk diketahui
penduduk yang tinggal di jalur bertiupnya angin.
b. Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang mudah terbang dalam
pembuatan rumah atau bangunan.
c. Menggalakkan penghijauan untuk mengurangi dan meredam gaya angin.

7. Mengantisipasi Ancaman Bencana Kebakaran Hutan


Indonesia kaya dengan hutan tropis. Hutan kita pun menyimpan kekayaan
flora dan fauna yang luar biasa. Hutan kita pun diakui sebagai paru-paru
dunia. Namun, kesalahan kita dalam mengelola hutan menyebabkan bencana
dan kerusakan lingkungan. Alam kita menjadi rusak parah.
Tumbuhan dan hewan langka kita musnah. Kayu yang berumur ratusan
tahun menjadi abu. Tanah longsor dan banjir bandang pun mengancam setiap
saat. Kebakaran hutan juga mengakibatkan bencana kabut asap di
negara tetangga. Kebakaran hutan memang tidak hanya disebabkan ulah
manusia. Ada yang disebabkan perubahan iklim sebagai dampak El Nino. Namun, faktor manusia tampaknya tetap sebagai faktor utama rusaknya
hutan kita. Misalnya dalam kasus pelanggaran hak pengusahaan hutan
(illegal logging).
Ada beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi
kebakaran hutan:
a. Pemerintah bekerja sama dengan PBB dan negara lain untuk mencegah
terjadinya kebakaran hutan. Penyelamatan hutan memang
menjadi agenda bersama negaranegara di dunia. Hal ini disebabkan
meningkatnya pemanasan global (global warming).
b. Pemerintah melarang dan menerapkan sanksi yang keras bagi pelaku
illegal logging. Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat sadar terhadap
bahaya yang akan muncul.
c. Pemerintah melarang pembukaan hutan secara membabi buta tanpa
memerhatikan aspek kelestarian lingkungan.
d. Pemerintah memberikan penyuluhan dan pelatihan terhadap masyarakat
di sekitar hutan tentang pentingnya kelestarian hutan. Hal ini penting
mengingat penduduk di sekitar hutan sering membuka hutan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka biasa menerapkan ladang
berpindah untuk mata pencahariannya.
Upaya dan langkah pemerintah itu tidak akan bermanfaat apabila
masyarakat tidak menyadarinya. Langkah-langkah yang harus ditempuh
masyarakat sebagai berikut:
a. Menghentikan kebiasaan membuka hutan untuk dijadikan ladang. Hal ini
penting karena saat membuka hutan biasanya penduduk membakar
ranting, daun, dan dahan yang bisa menyebabkan kebakaran.
b. Membiasakan hidup disiplin terutama saat berada di kawasan hutan.
Misalnya segera mematikan api atau puntung rokok untuk menghindari
kebakaran hutan.
c. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kelestarian hutan. Hutan
tidak hanya milik kita, tetapi juga bagi anak cucu kita.
Itulah beberapa tindakan pemerintah dan masyarakat untuk mengantisipasi
datangnya bencana alam. Manusia tetap merupakan pelaku utama dalam
penyelamatan lingkungan. Hal ini penting karena manusia pula yang terancam
keselamatan harta dan jiwanya.
 

Copyright © 2010 Blog Pelajar Blogger Template by Dzignine